Manusia sebagai Pengolah Informasi

1.      Keterbatasan Manusia Sebagai Pengolah Informasi
Pada dasarnya sistem informasi manajemen adalah sistem manusia/mesin. Karena itu manusia adalah elemen penting dalam sistem pengolahan informasi.

Model dasar
Sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari indra penerima (mata, telinga, hidung dsb) yang menerima isyarat dan meneruskannya kepada unit pengolah (otak dengan penyimpanan). Hasil olahan adalah respon/tanggapan keluaran (secara fisik,ucapan, tulisan dsb).

Gambaran Model Manusia sebagai Pengolah Informasi


Sistem Pengolah Informasi Manusia
Sistem pengolah informasi manusia terdiri dari sebuah pengolah, indera masukan (sensory input), penggerak keluaran (motor output), dan tiga jenis ingatan-:ingatan jangka panjang (long-term memory/LTM), ingatan jangka pendek (short-term memory/S'I'M) dan ingatan luar (external memory/EML).

Sistem pengolahan bekerja lebih secara serial daripada paralel. lni berarti bahwa manusia .hanya melaksanakan satu tugas pengolahan informasi pada saat yang bersamaan. Sedang komputer dapat bekerja secara serial maupun paralel untuk ketiga opersi pokok. Salah satu pengolahan paralel komputer adalah menambah secara serentak semua pasangan "bit" dari dua "data word" komputer, Manusia menambah hanya sepasang "digit" pada saat yang sama secara serial dari kanan ke kiri.

Menangani Data Probabilistik
Para pengambil keputusan sering harus menangkap, mengolah, dan menilai kemungkinan (probabilities) hal-hal tak menentu. Ada bukti bahwa kemampuan manusia kurang sekali dalam intuisi statistik. Kekurangan ini menyolok karena sebuah sistem informasi/keputusan dapat dirancang untuk mengatasi hal ini. Beberapa kekurangan yang tampak dalam riset adalah:

1. Kurangnya pemahaman intuitif atas akibat ukuran percontoh terhadap penyimpangannya. 
2. Kurangnya kemampuan intuitif untuk mengenal hubungan (korelasi) dan hubungan sebab akibat
3. Cendrung mengambil kesimpulan dalam perkiraan kemungkinaan.
4. Kurangnya kemampuan memadukan informasi.

Strategi Pengolah Informasi
Manusia menerapkan strategi untuk mengatasi keterbatasannya sebagai pengolah informasi dan untuk meringankan otak dalam memadukan informasi. Beberapa diantaranya adalah konkretisasi serta pematokan dan penyesuaian (anchoring and adjustment).

Konsep konkretisasi adalah pengambil keputusan cenderung untuk menggunakan hanya informasi yang telah dimilikinya, dan dalam bentuk peragaannya. Akan terjadi kecenderungan untuk tidak mencari data yang tersimpan dalam ingatan atau untuk mengubah atau memanipulasi data yang telah disajikan. Karenanya informasi yang telah ada secara eksplisit mempunyai keunggulan atas data yang harus diperoleh atau dimanipulasi sebelum dipakai.

Gagasan pematokan dan penyesuaian adalah bahwa manusia cenderung mengambil kesimpulan dengan menetapkan sebuah titik patokan dan membuat penyesuaian berdasarkan titik ini. Ini merupakan gejala umum dan peranggaran, perencanaan dan penentuan harga. Penyesuaian cendrung tidak memadai bila menyangkut perkiraan probabilistik.

Kapasitas mausia dalam menerima masukkan dan menghasilkan tanggapan adalah terbatas. Bila sistem manusia sebagai sistem pengolah dibebani melampaui batas, tingkat tanggapannya akan berkurang. Misalkan seorang operator telepon, bila jumlah telepon masuk yang harus ditangani melebihi kemampuannya, maka prestasinya akan merosot di bawah tingkat tanggapan maksimum.

Dunia menyediakan lebih banyak masukan daripada yang dapat diterima oleh sistem pengolah manusia. Manusia mengurangi masukan ini sampai batas jumlah yang dapat diatasi melalui suatu proses penyaringan atau seleksi. Sebagian masukan dihambat dan dicegah agar tidak masuk pengolahan dalam filter atau saringan yang menghambatnya. Penyaringan ini biasanya berdasarkan kepada kemungkinan pentingnya rangsangan. Penyaringan merupakan akibat dari :
1.      Kerangka acuan individu
2.      Prosedur keputusan normal
3.      Keputusan dalam keadaan tertekan.

Para individu mengatur penyaringan kepentingan berdasarkan pengalaman, latar belakang, kebiasaan mereka dsb. Prosedur keputusan mengidentifikasi data yang relevan dan kemungkinan menyediakan sebuah filter untuk menyaring faktor-faktor yang tidak perlu bagi keputusan. Mekanisme penyaringan dapat diubah melalui tekanan pengambilan keputusan.

Contoh :
Seorang supervisor pada sebuah divisi produksi, dalam keadaan krisis dan tertekan, akan memusatkan perhatian pada persoalan terpenting dan tidak akan menerima rangsangan yang menyangkut hal-hal kurang penting.

Penyaringan dapat mengurangi atau menghambat data yang tidak cocok dalam kerangka acuan yang telah ada.

Gambaran Kerangka Acuan untuk mengolah sebuah keputusan


Model Newell Simon tentang manusia sebagai pengolah informasi/keputusan
Allen Newell dan Herbert A Simon dari Carnegie-Mellon University telah mengajukan sebuah model mengenai pemecah persoalan manusia yang menggunakan analogi antara pengolahan komputer dan pengolahan informasi manusia. Hal ini bukan berarti bahwa manusia memecahkan persoalan seperti komputer, tetapi bahwa analogi sangat berguna untuk memahami pengolah informasi manusia, yang diaplikasikan dalam sebuah gambar sebagai berikut :

Gambaran Struktur umum sistem pengolahan informasi manusia





Gambaran model umum sistem informasi komputer

2.      Kemampuan Komputer sebagai Pengolah Informasi

a.       Kemampuan Komputer dalam melakukan kecepatan pengolahan data


Satuan Detik

Kecepatan
Mili Detik
1 Ribu Operasi/detik
Mikro Detik
1 Juta Operasi/detik
Nano Detik
1 Milyar Operasi/detik
Pico Detik
1 Trilyun Operasi/detik

b.      Kemampuan Komputer dalam melakukan penyimpanan data/hasil pengolahan data


Satuan Memori

Kapasitas
1 Byte
8 Bit = 1 karakter, 1 huruf, 1 angka
1 KiloByte
1024 Byte = 1024*8 Bit
1 MegaByte
1024 KiloByte = 1024*1024*8 Bit
1 GigaByte
1024 MegaByte = (1024)3*8 Bit


















1 komentar:

  1. lalu bagaimanakah cara penerapan antara model newell-simon dengan model umum sistem komputer?

    BalasHapus