Pada
dasarnya sistem informasi manajemen adalah sistem manusia/mesin. Karena itu
manusia adalah elemen penting dalam sistem pengolahan informasi.
Model dasar
Sebuah
model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari indra
penerima (mata, telinga, hidung dsb) yang menerima isyarat dan meneruskannya
kepada unit pengolah (otak dengan penyimpanan). Hasil olahan adalah
respon/tanggapan keluaran (secara fisik,ucapan, tulisan dsb).
Gambaran Model Manusia sebagai Pengolah Informasi |
Sistem Pengolah Informasi Manusia
Sistem
pengolah informasi manusia terdiri dari sebuah pengolah, indera masukan (sensory input), penggerak keluaran (motor output), dan tiga jenis
ingatan-:ingatan jangka panjang (long-term
memory/LTM), ingatan jangka pendek (short-term
memory/S'I'M) dan ingatan luar (external
memory/EML).
Sistem
pengolahan bekerja lebih secara serial daripada paralel. lni berarti bahwa
manusia .hanya melaksanakan satu tugas pengolahan informasi pada saat yang
bersamaan. Sedang komputer dapat bekerja secara serial maupun paralel untuk
ketiga opersi pokok. Salah satu pengolahan paralel komputer adalah menambah
secara serentak semua pasangan "bit"
dari dua "data word"
komputer, Manusia menambah hanya sepasang "digit" pada saat yang sama secara serial dari kanan ke kiri.
Menangani
Data Probabilistik
Para
pengambil keputusan sering harus menangkap, mengolah, dan menilai kemungkinan (probabilities) hal-hal tak menentu. Ada
bukti bahwa kemampuan manusia kurang sekali dalam intuisi statistik. Kekurangan
ini menyolok karena sebuah sistem informasi/keputusan dapat dirancang untuk
mengatasi hal ini. Beberapa kekurangan yang tampak dalam riset adalah:
1. Kurangnya pemahaman intuitif atas akibat ukuran percontoh terhadap penyimpangannya.
2. Kurangnya kemampuan intuitif untuk mengenal hubungan (korelasi) dan hubungan sebab akibat
3. Cendrung mengambil kesimpulan dalam perkiraan kemungkinaan.
4.
Kurangnya kemampuan memadukan informasi.
Strategi Pengolah Informasi
Manusia
menerapkan strategi untuk mengatasi keterbatasannya sebagai pengolah informasi
dan untuk meringankan otak dalam memadukan informasi. Beberapa diantaranya
adalah konkretisasi serta pematokan dan penyesuaian (anchoring and adjustment).
Konsep konkretisasi
adalah pengambil keputusan cenderung untuk menggunakan hanya informasi yang
telah dimilikinya, dan dalam bentuk peragaannya. Akan terjadi kecenderungan
untuk tidak mencari data yang tersimpan dalam ingatan atau untuk mengubah atau
memanipulasi data yang telah disajikan. Karenanya informasi yang telah ada
secara eksplisit mempunyai keunggulan atas data yang harus diperoleh atau
dimanipulasi sebelum dipakai.
Gagasan pematokan dan penyesuaian
adalah bahwa manusia cenderung mengambil kesimpulan dengan menetapkan sebuah
titik patokan dan membuat penyesuaian berdasarkan titik ini. Ini merupakan
gejala umum dan peranggaran, perencanaan dan penentuan harga. Penyesuaian
cendrung tidak memadai bila menyangkut perkiraan probabilistik.
Kapasitas
mausia dalam menerima masukkan dan menghasilkan tanggapan adalah terbatas. Bila
sistem manusia sebagai sistem pengolah dibebani melampaui batas, tingkat
tanggapannya akan berkurang. Misalkan seorang operator telepon, bila jumlah
telepon masuk yang harus ditangani melebihi kemampuannya, maka prestasinya akan
merosot di bawah tingkat tanggapan maksimum.
Dunia
menyediakan lebih banyak masukan daripada yang dapat diterima oleh sistem
pengolah manusia. Manusia mengurangi masukan ini sampai batas jumlah yang dapat
diatasi melalui suatu proses penyaringan atau seleksi. Sebagian masukan
dihambat dan dicegah agar tidak masuk pengolahan dalam filter atau saringan yang menghambatnya. Penyaringan ini biasanya
berdasarkan kepada kemungkinan pentingnya rangsangan. Penyaringan merupakan
akibat dari :
1. Kerangka
acuan individu
2. Prosedur
keputusan normal
3. Keputusan
dalam keadaan tertekan.
Para individu mengatur penyaringan
kepentingan berdasarkan pengalaman, latar belakang, kebiasaan mereka dsb.
Prosedur keputusan mengidentifikasi data yang relevan dan kemungkinan
menyediakan sebuah filter untuk
menyaring faktor-faktor yang tidak perlu bagi keputusan. Mekanisme penyaringan
dapat diubah melalui tekanan pengambilan keputusan.
Contoh :
Seorang supervisor pada sebuah divisi
produksi, dalam keadaan krisis dan tertekan, akan memusatkan perhatian pada
persoalan terpenting dan tidak akan menerima rangsangan yang menyangkut hal-hal
kurang penting.
Penyaringan dapat mengurangi atau
menghambat data yang tidak cocok dalam kerangka acuan yang telah ada.
Gambaran Kerangka Acuan untuk mengolah sebuah keputusan |
Model
Newell Simon tentang manusia sebagai pengolah
informasi/keputusan
Allen Newell
dan Herbert A Simon dari Carnegie-Mellon University telah mengajukan sebuah
model mengenai pemecah persoalan manusia yang menggunakan analogi antara
pengolahan komputer dan pengolahan informasi manusia. Hal ini bukan berarti
bahwa manusia memecahkan persoalan seperti komputer, tetapi bahwa analogi
sangat berguna untuk memahami pengolah informasi manusia, yang diaplikasikan
dalam sebuah gambar sebagai berikut :
Gambaran Struktur umum sistem pengolahan informasi manusia |
Gambaran model umum sistem informasi komputer |
2.
Kemampuan
Komputer sebagai Pengolah Informasi
a. Kemampuan
Komputer dalam melakukan kecepatan pengolahan data
Satuan Detik
|
Kecepatan
|
Mili Detik
|
1
Ribu Operasi/detik
|
Mikro Detik
|
1
Juta Operasi/detik
|
Nano Detik
|
1
Milyar Operasi/detik
|
Pico Detik
|
1
Trilyun Operasi/detik
|
b.
Kemampuan
Komputer dalam melakukan penyimpanan data/hasil pengolahan data
Satuan Memori
|
Kapasitas
|
1 Byte
|
8
Bit = 1 karakter, 1 huruf, 1 angka
|
1 KiloByte
|
1024
Byte = 1024*8 Bit
|
1 MegaByte
|
1024
KiloByte = 1024*1024*8 Bit
|
1 GigaByte
|
1024
MegaByte = (1024)3*8 Bit
|
lalu bagaimanakah cara penerapan antara model newell-simon dengan model umum sistem komputer?
BalasHapus